Kenaikan BBM membuat rakyat dan Pemimmpin Negara kita tercinta ini
menjadi carut-marut dan membuat penderitaan yang sangat mengancam antara
pemerintah dan Pemimpin Negara ini, ribuan rakyat turun kejalan untuk
menyampaikan orasi mereka dan berharap Pemerintah tidak menaikan BBM. Namun
lagi-lagi sangat disayangkan orasi rakyat yang berangapan Pemerintah hanya akan
mencekik kehidupan mereka, dikarnakan harga bahan pokok akan mengalami kenaikan
dan ini yang mereka takutkan.
Sekarang kita binggung atas
keputusan siding kemarin siapa yang akan diuntungkan dengan pengambilan
keputusan tersebut, Negara, Rakyat, atau hanya para petinggi Negara saja hal
ini dikarnakan ada juga yang beranggapan
bahwa keputusan tersebut sebagai strategi untuk Pemilu dikemudian hari nanti.
Dalam siding
30 maret 2012 kemarin yang menjadi perdebatan adalah antara pasal 7 ayat 6 dan
pasal 7 ayat 6A, pasal ini membuat siding tersebut menjadi carut-marut dan
banyak pemandangan yang tidak patut di contoh untuk generasi kedepan yang akan
mengantikan para Petinggi Negara kelak. Isi ayat dalam pasal tersebut ialah.
Pasal 7 ayat
6 undang-undang APBN tentang :
“Larangan kenaikan BBM bersubsidi”
Pasal 7 ayat
6A undang-undang APBN tentang :
“Pemerintaah boleh menaikan/menurunkan jika
ada perubahan 15% dalam kurun waktu 6 bulan”
Ketika siding berlangsung dimana
akan menentukan ayat mana yang akan dipakai untuk menjadi keputusan akhir,
rakyat menunggu keputusan dengan berbagai cara, ada yang saling lempar dengan
aparat itu semua demi akspirasi mereka didengar di dalam siding dan menjadi
keputusan ahir dengan berpihak kepada rakyat, namu apa yang terjadi di
persidangan ternyata tidak sesuai dengan sebutan mereka sebagai Pemimpin
Negara, wajar saja kalau rakyat menyampaikan pendapat sering bentrok, dimana
yang mereka jabatan dan wawasan sudah tinggi ternyata masih tidak bias
mengendalikan apa yang seharusnya menjadi cermin mereka di depan rakyat,
Kalo menurut saya sebagai rakyat
biasa, melihat keadaan Negara yang sekarang ini, jujur saya sangat kecewa, kalo
kita mau melihat pada saat pemerintahan soekarno Negara ini sangat di hormati
oleh Negara-negara lain bahkan Indonesia menjadi pemimpin rapat seasia….
Nah kalo
Negara kita yang sekarang, jangankan mau jadi pemimpin rapat asia kebudayaan
dan perairan Indonesia banyak di rebut oleh Negara tetangga.
Negara kita
sekarang lagi kerisis di segala bidang, Kemiskinan, Kekeringan, Kebanjiran,
Korupsi dll……..
Pertanyaanya
masih ada tidak generasi penerus untuk membuat perubahan di Negara ini, jelas
sekali kalo mau dilihat dari para pemimpin yang sekarang susah untuk
mendapatkan contoh yang baik untuk membantu generasi kedepan agar bisa menata
Negara ini agar jauh lebih baik ke depanya.
Masalah BBM naik atau tidaknya
kita terima lapang dada saja, caranya gini kalo nanti BBM tidak naik berarti
rakyat yang di utamain, jika memungkinkan untuk naik berarti Negara yang
diutamakan.
Saya mohon
untuk para pelajar adik-adik yang di bawah saya, usahakan kalian bisa menjadi
harapan untuk perubahan Negara kita, siapa lagi yang akan mengharumkan Negara
kita kalau bukan kita sendri.
Usahakan
ciptakan karya-karya positif kalian.
Trimakasih
Semoga ini Bermanfaat untuk Pembaca.
0 komentar:
Posting Komentar