Pages

Subscribe:

About

Sabtu, 05 Mei 2012

Perang Merebutkan Mutiara Hitam


                Kenaikan BBM membuat rakyat dan Pemimmpin Negara kita tercinta ini menjadi carut-marut dan membuat penderitaan yang sangat mengancam antara pemerintah dan Pemimpin Negara ini, ribuan rakyat turun kejalan untuk menyampaikan orasi mereka dan berharap Pemerintah tidak menaikan BBM. Namun lagi-lagi sangat disayangkan orasi rakyat yang berangapan Pemerintah hanya akan mencekik kehidupan mereka, dikarnakan harga bahan pokok akan mengalami kenaikan dan ini yang mereka takutkan.

                Sekarang kita binggung atas keputusan siding kemarin siapa yang akan diuntungkan dengan pengambilan keputusan tersebut, Negara, Rakyat, atau hanya para petinggi Negara saja hal ini  dikarnakan ada juga yang beranggapan bahwa keputusan tersebut sebagai strategi untuk Pemilu dikemudian hari nanti.
Dalam siding 30 maret 2012 kemarin yang menjadi perdebatan adalah antara pasal 7 ayat 6 dan pasal 7 ayat 6A, pasal ini membuat siding tersebut menjadi carut-marut dan banyak pemandangan yang tidak patut di contoh untuk generasi kedepan yang akan mengantikan para Petinggi Negara kelak. Isi ayat dalam pasal tersebut ialah.
Pasal 7 ayat 6 undang-undang APBN tentang :
 “Larangan kenaikan BBM bersubsidi”

Pasal 7 ayat 6A undang-undang APBN tentang :
 “Pemerintaah boleh menaikan/menurunkan jika ada perubahan 15% dalam kurun waktu 6 bulan”

                Ketika siding berlangsung dimana akan menentukan ayat mana yang akan dipakai untuk menjadi keputusan akhir, rakyat menunggu keputusan dengan berbagai cara, ada yang saling lempar dengan aparat itu semua demi akspirasi mereka didengar di dalam siding dan menjadi keputusan ahir dengan berpihak kepada rakyat, namu apa yang terjadi di persidangan ternyata tidak sesuai dengan sebutan mereka sebagai Pemimpin Negara, wajar saja kalau rakyat menyampaikan pendapat sering bentrok, dimana yang mereka jabatan dan wawasan sudah tinggi ternyata masih tidak bias mengendalikan apa yang seharusnya menjadi cermin mereka di depan rakyat,

                Kalo menurut saya sebagai rakyat biasa, melihat keadaan Negara yang sekarang ini, jujur saya sangat kecewa, kalo kita mau melihat pada saat pemerintahan soekarno Negara ini sangat di hormati oleh Negara-negara lain bahkan Indonesia menjadi pemimpin rapat seasia….
Nah kalo Negara kita yang sekarang, jangankan mau jadi pemimpin rapat asia kebudayaan dan perairan Indonesia banyak di rebut oleh Negara tetangga.
Negara kita sekarang lagi kerisis di segala bidang, Kemiskinan, Kekeringan, Kebanjiran, Korupsi dll……..
Pertanyaanya masih ada tidak generasi penerus untuk membuat perubahan di Negara ini, jelas sekali kalo mau dilihat dari para pemimpin yang sekarang susah untuk mendapatkan contoh yang baik untuk membantu generasi kedepan agar bisa menata Negara ini agar jauh lebih baik ke depanya.

                Masalah BBM naik atau tidaknya kita terima lapang dada saja, caranya gini kalo nanti BBM tidak naik berarti rakyat yang di utamain, jika memungkinkan untuk naik berarti Negara yang diutamakan.
Saya mohon untuk para pelajar adik-adik yang di bawah saya, usahakan kalian bisa menjadi harapan untuk perubahan Negara kita, siapa lagi yang akan mengharumkan Negara kita kalau bukan kita sendri.
Usahakan ciptakan karya-karya positif kalian.

Trimakasih Semoga ini Bermanfaat untuk Pembaca.

0 komentar: