Pages

Subscribe:

About

Blogger templates

Rabu, 26 Juni 2013

Untukmu Aku Bertahan

            Mulai hari ini aku akan bertahan untuk kekasih hatiku yang paling dalam meski semuanya sulit untuk dijalani dan terlalu berat untuk dilewati tapi aku sangat yakin semua ini akan berlalu dengan sendirinya, aku punya hati dan aku tidak pernah memilih kamu dengan pandangan, fikiran, perkataan orang, tapi apa yang aku ucapkan kepadamu berkali-kali itu seutuhnya benar-benar perkataan hatiku, hatiku yang memilih kamu dan aku cuman bisa membantu mengekspresikan semua isi hatiku kepada hatikamu. Tapi bagaimanapun semuanya punya resiko masing-masing aku menjadi setres dengan keadaan ini dan hatiku selalu merintih dengan lukanya, padahal tiap hari aku selalu bilang dengan lembut kepada hatiku “ ok karena aku sayang dan peduli denganmu aku akan ungkapkan kepada pilihanmu, dan jika usaha kita tidak ada hasil jangan pernah kecewa dan terus membuat luka didalam sana karena aku akan merasakan apa yang kamu lakukan didalam sana” hingga detik ini aku masih merasakan kepedihan dan penderitaan hatiku didalam sana karena apa yang kami lakukan “tidak/belum” membuahkan hasil, aku tau dia pasti kecewa denganku karena hati pilihanya perlahan menjauh dan menghilang dari pandanganku, sekarang aku baru sadar apa yang dipilhnya ternyata akupun menyukai orang yang memiliki hati itu, awalnya hatiku selalu bercerita bahwa hati yang dimiliki orang itu sangat baik, dia cantik, manis, anggun dan dia selalu meminta diriku untuk mengambilkan hati itu untuk dirinya, tapi apapun yang hatiku selalu bilang kepadaku yang aku tidak pernah tau kebenarannya. Faktanya akupun membenarkan karena aku selalu milihat orangnya dan uniknya lagi apa yang dibicarakan hatiku ini semuanya nampak sempurna pada diri orang itu, saat malam tiba kami selalu bertukar cerita tentang apa yang telah kami lewati bersama, saat itu juga kami berteriak “oh... tuhan kami jatuh cinta pada dia, izinkan kami menjaganya tuhan”. Sangat disayangkan untuk saat ini kami belum bisa memanggil cinta kami. Karena hati tidak memiliki fikiran dan dia selalu berpegang dengan perasaanya, itulah yang menyebabkan hatiku selalu merintih, bersedih, meronta-ronta tanpa alasan yang jelas dia menjadi tertutup untuk siapapun termasuk aku sendiri, aku sadar betul dengan keberadaanya dan keadaanya sekarang, meskipun aku marah dia tidak akan mendengarku atau aku mencarikan hati yang lainpun dia tidak pernah mau membalas perkataanku karena dia masih tetap dengan pilihanya. Akhirnya aku memutuskan akan bertahan untuk hatiku karena hanya aku dan dia yang tau arti cinta yang kami punya, saat aku membuat keputusan itu dia tersenyum seolah dia ingin memeluku di dalam sana, dengan tangisan kecilnya dia berbisik kepadaku “ayo kita bangkit karena kamu tidak sendiri kamulah teman sejatiku dan hanya kamu dan aku yang tau arti cinta yang kita punya” saat itu aku berusaha tersenyum untuknya karena dia tidak pernah tau apa yang sebenarnya telah terjadi diluar sini, bahwa hati yang dia pilih itu adalah hati temanku dan kami sering bertemu, kami juga bersahabat dulunya, kamipun saling menyapa setiap harinya dan hatiku tidak pernah tau itu, karena aku sangat sayang dan cinta pada hatiku. Sekarang aku kehilangan satu orang sahabat terbaiku, aku tau hatiku dan aku sangat paham padanya, sebenarnya dia mau berbagi tempat pada hati sahabatku itu untuk  merasakan juga apa yang dia dapatkan dariku, tapi dia itu sahabatku ok hatinya mau dan membalas cinta dari hatiku tapi kan itu hatinya karena orangnya belum tentu. Dan terbukti kan sekarang hati yang sangat dikaguminya dibawa pergi jauh oleh orangnya, aku binggung bagaimana menjelaskan semua ini kepadanya. Akhirnya aku membuat tipuan kecil untuknya, saat hatiku rindu pada hati sahabatku itu aku selalu menutup mata dan membayangkan sahabatku dan hatinya ada didepanku, semua ini demi kebahagiaan hatiku meskipun aku mengeluarkan air mata hatiku tidak akan pernah tau karena fokusnya hanya pada apa yang dia rasakan saja, Pertanyaanya.... kenapa aku bisa mengeluarkan air mata saat hatiku asik berdanca dengan pujaanya padahal itu hanya bayangan yang aku ciptakan sendiri untuknya, kenapa aku tidak mencoba membuat bayangan sahabatku dan meraih tanganya untuk berdansa bersama, kenapa tidak aku lakukan itu....? kenapa aku lebih memilih bersedih melihat kebahagiaan hatiku. Jujur aku bisa saja melakukan hal itu tapi aku sadar sahabatku sekarang bukan sahabatku yang dulu dan aku tidak mau sakit, karena jika aku sakit maka hatiku akan tau semua sandiwaraku selama ini, biarkan aku yang menanggung semua ini, semua resiko akan aku hadapi sendiri, tapi jangan sampai hatiku yang merasakanya, karena aku yakin dia tidak akan mampu menghadapi ini. “aku tidak mau kehilangan lagi seperti aku kehilangan sahabatku yang memang aku mencintainya dengan sangat tulus”.
            Sekarang aku mengukir nama itu dalam do’a, meskipun sulit untuk menjadi sosok yang dia inginkan aku akan berusaha untuk diriku dan hatiku, dan aku percaya “Jodoh Pasti Bertemu” jika tidak untuk di bumi ini mungkin kami dipertemukan di tempat yang akan abadi, aku percaya tuhan tidak ingin memisahkan kami berdua karena di dunia ini akan ada kata mati dan semua orang tidak bisa menghindar dari itu, saat itu terjadi pasti akan ada kesedihan. Terima kasih tuhan engkau telah menciptakan gambaran wanita yang akan kutemui di kehidupan yang kekal kelak.


            Siapapun yang membaca ini, jangan perna sia-siakan apa yang kalian miliki sekarang, jika kalian telah bahagia bersamanya jangan pernah membuat kesalahan kecil yang akan menjadi fatal akibatnya,  sayangi dan cintailah pasangan kalian masing-masing, cinta itu indah dan jangan kalian rusak keindahanya.

Noptalius 27-06-13 01:00 wib

Rabu, 05 Juni 2013

MAKNA DALAM PERPISAHAAN & PERJANJIAN SEBELUM KELAHIRAN


          Salam Pintar & Sukses para pembaca yang budiman, selamat membaca dan semoga ini bisa membantu rekan-rekan semua untuk berfikir lebih jauh untuk apa sebenarnya kita hidup.
          Perpisahaan, semua orang pasti pernah mengalami yang namanya sebuah perpisahaan dan termasuk saya sendiri juga pernah mengalami hal yang serupa baik perpisahaan sementara atau pun untuk selamanya, dan bohong banget kalo tidak ada duka dalam setiap perpisahaan.
          Part 1. November 2011 orang yang berharga buat saya wafat menjelang hari kelahiran saya, tanpa kabar dan berita semua keluarga bilang kalau beliau ada di Rs.umum dan nyatanya beliau sudah dimakamkan sebelum saya sampai kerumah, belum sempat melihat wajahnya untuk yang terahir kalinya. Waktu itu saya sempat marah karena kakek saya selalu bilang setiap kali saya mau berangkat ke Palembang usai libur semester, beliau selalu bilang kesaya “ Kakek belum mau pulang menghadapnya sebelum kamu wisudah bahkan sampai kamu sukses” tapi perjanjian beliau dengan tuhan sudah tiba kalau ditahun tersebut beliau harus pulang.
          Part 2 . Sudah hampir setahun ini ayah saya lupa siapa dan anak siapa saya, ini jau lebih sakit lagi setelah ayah saya terlalu banyak menkonsumsi obat-obatan dan berakibat pada ingatanya yang terganggu, yang setiap saya pulang ada sambutan, canda-tawa tapi sekarang semuanya hilang dengan sendrinya, demi memikirkan kesehatan beliau saya rela wisudah tanpa dihadiri beliau meski harus bertengar dulu sama ibu sendiri, satu minggu sudah saya usai wisudah ibu saya tidak ada kabar dan tidak mengucapkan selamat untuk saya, saya sadar apa yang sudah saya lakukan dan saya harus terima semuanya yang terpenting kesehatan ayah yang diutamakan dan terserah keluarga mau berangapan negativ dengan saya.
          Masih banyak lagi yang jauh lebih parah yang saya alami dalam kehidupan saya, hidup itu sangat berarti bagi saya dan sekarang kita sudah dewasa beranilah dalam melangkah dan mengambil keputusan meskipun harus menghadapi resiko. Semakin banyak orang yang membenci kita itu semakin memudahkan kita untuk mencapai apa yang menjadi tujuan hidup kita.
          Jangan pernah memikirkan orang lain jika kalian ingin membahagiakan mereka, Saya tidak pernah menghitung umur orang tua saya tapi saya selalu menghitung umur saya sendiri, karena saya lupa perjanjian saya sebelum lahir kedunia ini akan sampai umur berapa, saya selalu berkata dalam hati JIKA umur saya tinggal dua bulan lagi, berarti bulan depan saya harus sukses dan membahagiakan orang-orang yang saya cintai, dan apapun akan saya lakukan untuk mencapai semua itu meski hanya penderitaan  yang saya dapatkan, saya selalu janjikan untuk orang-orang yang saya cintai dan janji saya adalah “ semua kebahagiaan saya akan saya berikan semuanya kemereka tanpa tersisa satupun” banyak rekan-rekan bertanya kenapa demikian...? jawabanya hanya jika mereka yang saya citai sudah bahagia itulah kebahagiaan terbesar saya meskipun saya harus menderita.

          Dan sekarang coba fikirkan perjanjian anda dengan tuhan kalian, bangkit detik ini juga usahakan bahagiakan semua orang yang inggin anda bahagiakan sebelum perjanjian itu tiba. Jangan pernah menghitung umur orang lain tapi hitunglah umur anda masing-masing.

Sekian dari saya semoga bisa menambah semangat rekan-rekan untuk melakukan banyak hal khususnya bagi rekan-rekan yang inggin membahagiakan orang banyak, Trimaksih salam pintar & sukses J
Noptalius Andika Putra A.Md
         

Senin, 23 Juli 2012

KASIH TULUS SANG ADIK


         Kisah ini bermula dari satu keluarga yang mempunyai dua orang anak yang pertama Perempuan berumur 10 tahun (sekitas kelas 5SD) dan yang kedua Laki-laki berumur 5 tahun/TK, Pada saat itu anak yang berumur 10 tahun masih di sekolah dan yang TK berada di rumah bersama ayahnya.

Singkat cerita ya.....
Bel sekolah pun berbunyi sebagai tanda bahwa aktifitas sekolah dihentikan dan seluruh anak sekolah mulai berpencar untuk pulang, ada yang pulang sendiri kerumah dan ada juga yang masih tinggal di sekolah untuk menunggu jemputan, saat itu aku hendak membeli sesuatu untuk dimakan karena aku akan menunggu ayahku, tanpa pikir panjang dan melihat kanan-kiri aku langsung menyebrang jalan... dan “haaaaaaaaaaa.....” aku berteriak kencang ketika melihat ada motor yang melaju kencang kearahku.... ya tuhan aku tidak bisa apa-apa lagi yang ada dipikiran ku cuman apakah aku akan mati dan bagai mana adiku dan kedua orang tuaku setelah mendengar aku kecelakaan....

Ya Tuhan apa yang telah dilakukan oleh pengendara motor tersebut... mungkin itu terbesit di pikiran warga yang melihat kejadian tersebut... pengendara motor langsung diamankan oleh warga dan aku langsung dilarikan ke rumah sakit karena keadaan ku keritis dan tampaknya aku mengalami pendarahan...
Sesaat di Rumah sakit dokterpun menyuruh warga yang membawa aku tadi untuk segera menghubungi keluargaku, dikarnakan stok darah yang sesuai dengan darah darahku telah habis....

Ayah hanya bisa tertunduk lemas saat mendengar kabar lewat telepon bahwa aku mengalami kecelakaan dan kini dalam kondisi kritis .. Dunia serasa sunyi baginya selain suara adikku yang tak henti-hentinya bertanya kepada ayah tentang apa yang tengah terjadi. 

Tanpa menjawab pertanyaan adiku, Ayah pun bergegas membawa serta adiku menuju rumah sakit tempat aku dirawat. "Dok, bagaimana dengan kondisi anak saya dok?", Tanya Ayah setibanya di depan kamarku dirawat.Namun jawaban yang diterima sangat tidak meng- enakkan hati .. 

"Anak Anda mengalami pendarahan yang hebat di kepala dan membutuhkan donor darah dengan golongan yang sama.Namun dengan berat hati, saya menyampaikan bahwa stok untuk golongan darah anak Anda tidak tersedia saat ini tuan ..", jawab sang dokter. "Apakah tuan memiliki golongan darah yang sama dengan anakmu? ", dokter balik bertanya kepada ayah. 

Mendengar pertanyaan tersebut, ayah hanya bisa menjawab "Golongan darah saya berbeda dengan anak pertamaku, karna golongan darah ayah ikut golongan darah almarhum nenekku yang sudah berpulang 2tahun yang lalu", "Tapi, entah bagaimana dengan golongan darah anakku yang kedua ..", Lanjut ayah kembali. 

"Baiklah, bagaimana kalau kita coba cek dahulu golongan darah anak bapak", ujar dokter sembari menoleh ke arah adiku yang dari tadi belum benar-benar mengetahui apa yang kini tengah terjadi pada kakaknya tersebut.Mendengar itu, Adiku yang hanya tahu bahwa kakaknya sedang dalam kesulitan, segera meng-iyakan ajuan sang dokter. 

"Apa yang terjadi pada kakak saya dok?", Tanya adiku ke dokter seraya mereka memasuki ruang tempat aku yang sedang terkulai lemas. 
"Kakakmu kini sedang dalam kesulitan nak .., dan mungkin hanya kamu yang bisa menolongnya saat ini.tapi tenanglah, jika ada golongan darah yang cocok, kakakmu pasti aman koq, dia hanya kekurangan darah saja", jawab sang dokternya singkat sementara ayahku mengikuti mereka dari belakang dengan penuh harap. 

Diranjang yang bersebelahan denganku, Adiku berbaring untuk menunggu dokter memeriksa golongan darahnya .. tak henti-hentinya Adiku menatap wajahku yang hanya bisa membalas tatapannya dengan sayu karna tubuhku sudah lemas karna kekurangan darah .. kulihat Ingin  menangis melihat kondisiku, namun ia teringat pesan ayahnya bahwa jadi laki-laki harus tegar. 

"adek, ditahan sebentar yah .. ini tidak sakit koq .. hanya seperti digigit semut saja", Sang dokter berusaha menenangkan adiku sembari ia mulai mengambil sampel darah dengan jarum suntik ditangannya. 

Melihat dokter sudah mulai mengambil darahnya menggunakan jarum suntik, Adiku pun berkata pada sang dokter ... 

"Dokter, saya mohon kepada Anda dengan sangat saat nanti kakak saya sudah bisa tertolong dengan darah saya, sampaikanlah padanya pesan terakhir dari saya .. bahwa saya menyayanginya". Lalu Adiku memejamkan matanya perlahan-lahan .. bersiap-siap menanti darahnya harus dipindahkan semua ke kakak-nya (aku) ..... 

Mendengar keluguan dan salah sangka Adiku itu, dokter hanya bisa tertegun dan mengagumi betapa tulusnya kasih sayang Adiku kepada kakaknya, Meski tidak mengerti apa sebenarnya itu donor darah, namun dia rela bertukar nyawa demi kakaknya bisa tertolong .. 
Tetes air mata pun membasahi wajah Ayahku yang mendengar hal itu dari belakang .. 

Dengan ketulusan hati inilah sang kakak pun selamat dari masa-masa keritisnya, keluguan dari sang adik pun menghanyutkan perasaan orang-orang yang ada di ruangan saat itu, disinilah bisa terlihat apa yang namanya kasih sayang dan pengorbanan, mana yang namanya kepentingan pribadi dan kapan saatnya memikirkan orang lain... Semoga para pembaca bisa memetik sedikit hikmah dari segelintir pesan-pesan dari cerita ini...
Atas nama Tuhan saya mengucapkan terimakasih bagi para pembaca...

Minggu, 13 Mei 2012

Pilih Pacaran atau Jomblo



           JOMBLO. Satu kosakata yang sangat ditakuti oleh banyak orang saat ini terutama remaja. Mengapa......? Menurut Noptalius pakar "JOMLO". Karena kosakata ini mengandung makna negatif yang bikin alergi. Suatu pertanda tidak lakunya seseorang untuk mendapatkan teman kencan dari lawan jenis. Idih ... nggak laku?  Emangnya jualan kolor?

Tapi asli kok, banyak banget remaja apalagi kalangan cewek yang merasa seperti kena kutukan kalo sampe predikat jomblo mereka sandang. Akhirnya dengan berbagai macam cara mereka berusaha untuk melepaskan kutukan ini meskipun dengan berbagai cara. Sudah nonton film 30 Hari Mencari Cinta? Di film itu kan menceritakan tiga orang remaja cewek yang sama-sama berada pada kondisi jomblo. Mereka membuat kesepakatan untuk mencari pacar dalam waktu 30 hari. Untuk yang menang, maka ia akan menjadi raja dan diperlakukan bak putri karena semua pekerjaan rumah akan dikerjakan oleh yang kalah.

Singkat cerita, mereka bertiga benar-benar fokus untuk mendapatkan pacar dalam rentang waktu itu.Karena ngebetnya, sampai-sampai harga diri pun sempat akan tergadaikan ketika sang pacar menginginkan making love alias berhubungan seksual layaknya suami-istri. Belum lagi ngebetnya salah satu tokoh di sana pingin merasakan nikmatnya ciuman bibir sampai melatih diri dengan guling.Naudzubillah.

Belum lagi resiko bubarnya persahabatan yang mereka bina selama ini hanya karena cemburu dan khawatir pacarnya diembat sahabat sendiri. Meskipun ending-nya semua pacar-pacar karbitan itu pada bubar, tapi kita bisa melihat seberapa parah kondisi remaja kita saat ini terutama dalam pergaulannya.

... Predikat jomblo begitu menakutkan buat remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran dari menyandang status ini ...

So..., ternyata predikat jomblo begitu menakutkan buat sebagian remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran dari menyandang status ini. Meskipun seringkali dalam pacaran mereka juga merasa terpaksa. Bisa karena dipaksa teman, bisa karena dipaksa ortu, bisa juga dipaksa diri sendiri karena konsep diri yang salah. Jadi emang bisa banyak alasan.

Dipaksa teman terjadi bila teman satu genk pada punya cowok semua. Trus ada satu yang nganggur.Jadilah ada pemaksaan massal untuk yang satu ini cepat dapat gebetan. Udah deh, siapa aja bisa asal berstatus cowok. Waduh, gawat juga kan. Bisa-bisa sapi dipakein celana bisa diembat juga tuh saking nafsunya (hehehe ...)

Ortu bisa jadi mengambil peranan dalam ajang kemaksiatan ini. Ada loh beberapa tipe ortu yang kelimpungan ketika anak gadisnya belum punya pacar. Padahal anaknya sendiri udah nyadar bahwa ini adalah ajang berlumur dosa. Eh, ortunya ngotot agar sih anak nyari pacar. Tulalit banget kan?

Atau bisa juga konsep diri remaja yang salah. Ia merasa merana tanpa punya pacar. Ia merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran. Ia akan jauh lebih bahagia bila ada cowok di sampingnya. Nah, ini adalah konsep yang salah dan menyesatkan.

... Konsep diri remaja yang salah, merasa merana tanpa punya pacar. Ia merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran ...

Belum lagi dorongan media baik TV, radio atau majalah yang menawarkan gaya hidup bebas dengan label pacaran yang semakin gencar dilakukan. Udah deh, itu semua adalah banyak faktor yang bikin remaja ngebet untuk bisa pacaran. Padahal, apa sih yang didapat oleh pacaran, adalah perbuatan yang bisa kamu putuskan dengan sadar. Jadi, tulisan kali ini akan membantu kamu untuk membuat keputusan benar dalam hidup. Jangan sampai kamu melakukan perbuatan yang salah dan membuatmu menyesal kemudian. Lanjut!

Kenapa harus pacaran?

Hayo ... bisa nggak kamu jawab pertanyaan ini? Kenapa harus pacaran? Hmm ... mungkin di antara kamu ada yang menjawab: 'biar nggak kuper'' biar nggak dibilang nggak laku'' biar ada cowok yang sayang sama kita'' biar ada semangat untuk belajar'' biar nggak malu dengan teman-teman yang pada punya pacar juga'' sekedar pingin tahu rasanya'dll, masih banyak lagi alasan yang bisa kamu ajukan sebagai pembenaran. Oke deh, kita coba telaah satu per satu yah, masuk akal nggak sih alasan-alasan yang kamu punya itu.

Pacaran, adalah aktivitas yang dilakukan berdua dengan sang kekasih sebelum menikah. Aktivitas atau kegiatan ini bisa bermacam-macam bentuknya. Bisa nonton bareng, makan bakso berdua, jalan berdua atau belajar bersama. Tapi alasan terakhir ini kayaknya banyak nggak jadi belajarnya deh karena pada sibuk mantengin gebetan masing-masing. Iya apa iya?

... Kalo kamu sekedar takut dibilang kuper karena nggak mau pacaran, maka mereka para aktivis pacaran itulah yang sebenarnya orang paling kuper dan kupeng sedunia ...

Kalo kamu sekedar takut dibilang kuper karena nggak mau pacaran, maka mereka para aktivis pacaran itulah yang sebenarnya orang paling kuper dan kupeng sedunia. Why? Karena saya yakin orang pacaran itu dunianya akan berkutat dari pengetahuan tentang doi aja. Coba kamu tanya apa dia tahu perkembangan teknologi terakhir? Apa dia tahu di Palestina itu ada masalah apaan sih? Apa dia juga tahu kalo Amerika itu ternyata adalah teroris sejati?

Yakin deh, pasti mereka yang suka pacaran itu nggak bakalan tahu topik beginian. Kalo begitu, mereka itulah yang kuper dan kupeng. Paling tahunya cuma apa hobi sang pacar, apa wakna favoritnya, apa makanan kesukaannya, dll. Coba Tanya berapa nilai ulangan matematikanya, fasih nggak bahasa Inggris-nya, bagus nggak karangan bahasa Indonesia-nya, dan hal-hal seputar itu, pasti deh aktivis pacaran pada bloon untuk hal beginian. Kalo pun ada yang pintar, itu sama sekali nggak ada hubungannya dengan pacaran sebagai semangat belajar.

Barangsiapa beriman kepada Tuhan dan hari akhir, maka tidak bisa baginya berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, sedangkan wanita itu tidak bersama mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiga di antara mereka adalah setan "(HR Ahmad)
(ini saat gue lagi insaf bro....)
Waduh, emang kamu mau jadi temannya setan? Hiii, naudzubillah banget tuh.

Jangan beralasan kamu kuat iman, maka tetep aja ngeyel berduaan. Banyak tuh kasus ngakunya aktivis rohis dan niatnya dakwah eh .. malah kebablasan pacaran. Teman SMA saya dulu aja ada yang MBA alias Married By Accident alias lagi hamil di luar nikah karena pacaran. Udah sekolahnya nggak bisa lanjut karena perutnya semakin gendut, ia adalah pihak yang dirugikan.

... Jangan beralasan kamu kuat iman, maka tetep aja ngeyel berduaan. Banyak tuh kasus ngakunya aktivis rohis dan niatnya dakwah eh .. malah kebablasan pacaran ...

Tuh, si laki-laki yang menghamili bisa dengan enaknya melanjutkan sekolah sampe tuntas. Belum lagi beban dosa besar yang harus ia tanggung. Ingat, berzina adalah salah satu dosa besar yang hanya bisa ditebus dengan taubatan nasuha. Taubat yang sungguh-sungguh dan tak akan pernah mengulangi lagi. Bukan taubat jenis tomat, saat ini tobat, besok kumat. Duh, itu sih namanya main-main alias nggak serius dan mau berubah total. Nggak baik, Non!

Jomblo adalah pilihan dan mungkin pacaran yang tertunda.... uhuuuuuk (Label Bobby Mario)

Kok bisa? Di saat teman-teman pada risih dengan status jomblo, masa 'sih malah bisa dijadikan status pilihan? Bisa aja, why not gitu loh? Lagian tergantung persepsi kan?

Kondisi jomblo adalah kondisi yang independen, mandiri. Di saat teman-teman cewek lain serasa nggak bisa hidup tanpa gebetan, kamu merasa sebaliknya. Nggak harus jadi cewek tuh Aleman, manja, tergantung ke cowok, dan merasa lemah. Huh ... jijay bajay banget. Jadi cewek kudu punya pendirian, nggak asal ikut-ikutan. Meskipun teman satu sekolah memilih pacaran sebagai jalan hidup, kamu tetap kukuh dengan prinsip: "jomblo tapi sholihah". uhuuuuuk!

Dulu, waktu saya masih duduk manis di bangku SMP dan SMA, ada seorang teman yang ngebet banget pingin punya pacar. Sampe-sampe kalo ada kuis di majalah remaja tentang siap-enggaknya pacaran, doi termasuk yang rajin mengisi untuk tahu jawabannya. Ternyata doi tipe yang sudah siap banget.Akhirnya fokus perhatian dia hanya ke cita-cita pingin punya pacar dan pacar mulu. Kinerja sekolah jadi anjlok. Padahal ternyata nggak ada yang mau sama doi (galak neratak....!).

Nah, beda kasus dengan muslimah sholihah. Ada atau nggak ada yang mau, dia nggak bakal ambil pusing. Mikirin rumus fisika aja sudah cukup pusing, pake mikir hal lain. Maksudnya, mikirin pacar atau pacaran adalah sesuatu yang nggak penting untuk dirinya. Selain ngabisin waktu dan energi, yang pasti menguras konsentrasi dan emosi.

... Kalo kamu jadi cewek sudah oke, baik di otaknya, kepribadiannya apalagi akhlaknya, jadi jomblo bukan sesuatu yang terpaksa tuh. Malah jomblo adalah sebuah kebanggaan ....

Kalo kamu jadi cewek sudah oke, baik di otaknya, kepribadiannya apalagi akhlaknya, jadi jomblo bukan sesuatu yang terpaksa tuh. Malah jomblo adalah sebuah kebanggaan. Kamu bisa tunjukkan kalo jomblo adalah harga diri. Menjadi jomblo bukan karena nggak ada yang mau, tapi kitanya yang emang nggak mau kok sama cowok-cowok anak kecil itu. Lho, kok?

Iya, cowok kalo beraninya cuma pacaran itu namanya masih cowok kecil. Masa 'masih kecil udah pacaran. Huh! Kalo cowok yang udah dewasa, pasti ia nggak berani pacaran, tapi langsung datang ke ortu si cewek dan ngelamar. Merit deh jadinya. Selain menunjukkan tanggung jawab, cowok dewasa tahu kalo pacaran cuma ajang tipu-tipu dan aktivitas berlumur dosa. Hayo ... pada berani nggak cowok-cowok kecil itu?

Jomblo Tapi Shalihah

Jangan pernah takut diolok teman sebagai jomblo. Jangan pernah malu disebut nggak laku. Toh, mereka yang berpacaran saat ini belum tentu juga jadi nikah nantinya. Tul nggak? Malah yang banyak adalah putus di tengah jalan, patah hati terus bunuh diri. Hiii, naudzubillah. Atau bisa jadi karena takut dibilang jomblo malah dapat predikat MBA tanpa harus kuliah alias Married By Accident.

Lagipula, cewek kalo mau dipacarin kesannya adalah cewek gampangan. Gampang aja dibohongin, gampang diboncengin, gampang dijamah, dan gampang-gampang yang lain. Idih ... nggak asyik banget! Toh, nantinya para cowok itu juga bakal males sama cewek beginian karena udah tahu 'Dalemannya', mereka pinginnya dapat cewek baik-baik.

Terlepas apa motivasi mereka, yang pasti kamu kudu punya patokan atau standar tersendiri. Kamu nggak mau pacaran karena itu dosa. Kamu memilih jomblo karena itu berpahala dan jauh dari maksiat.Kamu nggak bakal ikut-ikutan pacaran karena takut dibilang jomblo dan nggak gaul. Kamu tetap keukeuh pada pendirian karena muslimah itu orang yang punya prinsip. Itu artinya, kamu selalu punya harga diri atas prinsip yang kamu pegang teguh. Iya nggak seh, agak alay ke dikit pembaca?

Karena banyak juga mereka yang meskipun sudah menutup aurat dengan kerudung gaul, masih enggan disebut jomblo. Jadilah mereka terlibat affair bernama pacaran sekadar untuk gaya-gayaan.Bener-benar nggak ada bedanya dengan mereka yang nggak pake kerudung. Malah parahnya, masyarakat akan antipati sama muslimah tipe ini. Berkerudung tapi pacaran. Berkerudung tapi masih suka boncengan sama cowok non mahrom. Berkerudung tapi sering berduaan sama cowok dan runtang-runtung nggak jelas juntrungannya. Padahal, kelakuannya yang model begitu itu bisa membuat jelek citra kerudung, imej Islam jadi rusak, dan tentunya doi bikin peluang orang lain untuk menilai dan memukul rata bahwa doi mewakili muslimah. Parah banget!

... Predikat jomblo jauh lebih mulia kalo kamu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat kalo itu diniatkan menjauhi maksiat ...

Intinya, predikat jomblo jauh lebih mulia kalo kamu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat kalo itu diniatkan menjauhi maksiat. Menjadi jomblo sama dengan sholihah kalo itu diniatkan karena Allah semata. Bukankah hidup ini cuma sementara saja? Jadi rugi banget kalo hidup sekali dan itu nggak dibikin berarti. Jadi kalo ada yang rese dengan kamu karena status jomblomu, katakan saja 'jomblo tapi sholihah, so what gitu loh!'. Hidup jomblo!





Sumber: [riafariana / voa-islam.com] 

Jumat, 11 Mei 2012

... "IBU TIDAK PUNYA DUIT NAK ..!" ...





                               Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Kalimat ini begitu sering terdengar oleh telinga kita, saat kita masih kecil dan sering merengek untuk dibelikan sesuatu oleh ibu.

Mungkin juga kita yang kini sudah menjadi orangtua sering menuturkannya, saat anak mengiba dengan wajah memelas dan tiada daya untuk kita untuk menyetujui keinginannya karena memang benar kita tidak punya duit.

Sebagai orangtua tentu kita ingin memberi. Memberi apa saja yang anak inginkan, apalagi bila kita tahu bahwa apa yang diinginkan adalah hal bermanfaat untuknya.

Kalimat itulah yang diucapkan oleh Kasinem, seorang ibu berusia lebih dari 40 tahun, kepada anaknya yang memilih kuliah di Universitas Indonesia, Depok.

Dalam keterbatasan penghasilan yang ia dapatkan, sebagai seorang cleaning service di sebuah rumah sakit, ditambah hidup tanpa suami, itu semua tidak membuat Kasinem menjadi patah arang. Ia begitu yakin bahwa Allah SWT menjamin kehidupan setiap hamba-Nya.

Buktinya kini ia masih dikaruniai seorang anak bernama Bagas yang cerdas dan lulus UMPTN pada dua universitas pilihannya. Yang pertama di STAN dan kedua pada Fakultas Teknik .

Tentu saja saja sang Ibu amat bersyukur mendengar kabar anaknya lulus tes. Sebab keterbatasan penghasilan, ia membujuk anaknya agar mengambil kuliah di STAN, yang bebas biaya. Namun, sang anak  malah tertarik pada bidang teknik, yang memang digemarinya. Maka, di malam itulah sang Ibu dan putranya berdiskusi untuk menentukan pilihan.

"Kamu pilih kuliah di STAN saja ya Nak ..." terdengar suara Ibunda membujuk. "Kuliah di sana gak pakai bayar, kamu kan tahu penghasilan ibu. Untuk kamu sekolah di SMU saja ibu sudah ngos-ngosan, apalagi kalau harus bayar uang kuliahmu ..." kalimat demi kalimat meluncur dari mulut sang Ibu seraya berharap putranya mau menuruti nasehat. "Tapi aku tidak suka akunting, Bu! Aku lebih suka bidang teknik. STAN itu aku pilih sebab ibu menyuruhku memilihnya." jawab Putranya.

"Tapi Ibu tidak punya uang untuk membayarnya. Darimana kita bisa dapat uang kuliahmu?" sergah sang Ibu sekali lagi.

"Kalau memang Ibu tidak sanggup, aku sudah besar. aku sanggup cari kerja untuk membiayai kuliah ...!" ego anak beranjak dewasa muncul dari mulut Putranya. Ada keseriusan terpancar dari mimik wajahnya.

Hal ini tidak membuat sang Ibu tersinggung, malah dalam hati ia akan memperkuat jalinan karang muda yang kini mulai berani menantang gelombang hidup. "Aku akan membantumu Nak, sekuat tenagaku!"batin sang bunda.

27 juta rupiah dana yang harus disiapkan untuk masuk fakultas teknik . Jumlah yang terbilang besar untuk mereka itu harus terkumpul dalam waktu kurang dari 2 minggu.

Segala ikhtiar lahir & batin telah mereka tempuh. Di malam hari, Tahajjud dan Munajat kepada Allah Dzat Yang Maha Mendengar, rutin mereka kerjakan. Semakin dekat hari pendaftaran kuliah dan pembayaran uang pangkal, hati mereka semakin berdebar. Membuat mereka semakin giat bermunajat.

"Dialah Allah SWT yang mampu mengabulkan setiap permintaan hamba-Nya ...." ibu amat mengerti itu! Lagipula ia sudah tidak punya lagi tempat bersandar. Ia pulangkan semua kegelisahan itu kepada Sang Khalik. Tak satupun malam yang ia lewatkan tanpa berdiri, rukuk, sujud dan mengadu kepada Tuhannya. Tak lupa ia selalu membangunkan anaknya untuk shalat malam bersama.Sungguh, doa pada sepertiga malam terakhir tidak akan tertolak.Inilah do'a yang kerap mereka baca kepada Allah SWT di malam hari:

Yaa Hayyu Yaa Qayyum birahmatika nastaghits ... Aslih sya'nana kullahu wa la takilna ila anfusina tharfata ainin.

"Wahai Dzat Yang Maha Hidup & Berdiri, dengan rahmat-Mu kami memohon pertolongan ... Perbaikilah segala kondisi hidup kami. Jangan Engkau biarkan kami hanya bersandar pada diri sendiri meski hanya sekejap mata."

Hari pembayaran uang pangkal semakin dekat. Kekhawatiran di hati mereka semakin menjadi. Sampai akhirnya datanglah seorang tetangga yang membutuhkan pertolongan Kasinem untuk mengerjakan sesuatu di rumahnya.

Saat sang ibu membantunya di rumah tetangga tersebut, maka sampailah pembicaraan mereka berdua tentang kelanjutan sekolah anaknya.

Tetangga ini tahu bahwa anaknya adalah anak yang baik, cerdas, shalih dan suka membuat orang lain jadi senang. Saat pertanyaan meluncur dari mulut tetangganya, tiba-tiba air mata Sang ibu mengembang. Tak kuasa ia bercerita kepada tetangganya bahwa saat ini dirinya dalam kegamangan sebab kemungkinan tidak dapat membiayai anaknya untuk kuliah. Ibupun hanya bertutur tanpa sedikitpun berharap agar tetangganya itu mau membantunya.

Namun siapa yang pernah menyangka, bila Allah sudah berkenan memberikan pertolongan lalu membukakan hati seorang hamba-Nya yang lain untuk membantu saudaranya yang kesusahan.

Tiba-tiba tetangga itu memeluk sang ibu. Ia coba merasakan kesulitan yang tengah dihadapinya.Tetangga itu turut meneteskan air mata. Usai puas berpelukan, maka tetangga tersebut menyuruh Kasinem untuk menunggu sebentar.

Ia pun masuk ke dalam kamar. Tak lama ia keluar lagi sambil menjinjing sebuah amplop. Lalu amplop itu diserahkan kepada sang ibu seraya berujar, "Pakailah uang ini untuk kuliah anakmu. Ini adalah tabunganku, suamiku pun tak tahu. Pesanku ..., tolong rahasiakan hal ini jangan sampai seorang pun tahu!"

sang ibu ingin sekali menolak bantuan itu sebab malu, namun ia tahu waktu hanya tersisa sedikit untuk mencari dana sebesar itu. Tiba-tiba ia merasa bahwa inilah ijabah do'a dari Allah SWT untuknya dan putranya.

Sekali lagi sang ibu memeluk tetangganya dan ia pun tak henti-hentinya berucap terima kasih kepada tetangganya yang baik hati.Hari pendaftaran telah tiba. anaknya itu pun, kini sudah dapat menimba ilmu di Fakultas Teknik. 

Siapa yang mengira bahwa seorang anak cleaning service bisa kuliah dengan biaya semahal itu. Dialah Allah Yang telah menentukan. Saat Dia berfirman Kun fayakun ... jadi, maka jadilah ...! Subhanallah .....

~ O ~

Semoga bermanfaat dan Dapat Diperoleh Hikmah-Nya ...

(Share dari: alhikmahonline.com)