Pages

Subscribe:

About

Rabu, 20 Juli 2011

JENDELA SEJATI UNTUK PRAJURIT SEJATI

Bukan jabatan,melainkan jiwa.
Menjadi tentara tidak sama dengan menjadi bupati, Gubernur, Mentri atau Presiden. Tentara itu jiwa, Presiden itu jabatan. Jabatan presiden akan ditinggalkan dan meninggalkan (dengan paksa) orang yang menyandangnya, sedangkan ketenaran adalah jiwa yang menyatu dengan manusianya, adalah ruh yang tak bisa di copot kecuali oleh penghianatan dan ketidaksetiaan, adalah kepribadian yang mendara daging sampai maut tiba.

Ada sebuah perbedaan antara Pemimpin dan Mahasiswa.
1. Pemikiran seorang pemimpin jaman sekarang adalah, “Jangan ditanya seberapa banyak yang ku lakukan untuk negara, Tetapi tanyakanlah seberapa banyak hasil negara yang di ambil (untuk para koruptor)”

2. Mahasiswa itu generasi muda penerus bangsa jadi berikan lah perlawanan untuk para pemimpin kita yang salah meskipun hanya lewat kata.

“jangan ditanya seberapa banyak yang negara kasi buat saya, Tapi tanyakanlah
seberapa banyak yang saya kasi untuk negara”

itulah jiwa pemimpin baru untuk negara dari seorang mahasiswa, lakukanlah apapun yang kalian bisa untuk perubahan negara kita.
Amin semoga semua generasi muda sesuai dengan harapan kita semua.
Yang jelas buatlah negara kita lebih maju dan terpandang dari sebelumya.

Ok kita lanjut lagi ya.....
Jabatan sangat disukai oleh manusia yang menyandangnya, tetapi sangat bisa jadi jabatan diam-diam tidak menyukai manusia yang menyandangnya. Tetapi, jiwa ketentaraan adalah cinta dan kebangaan yang menangis jika manusianya menghianatinya, dan manusia yang menghianati jiwa ketentaraan itu tidak memiliki kemungkinan lain kecuali terjerembab ke jurang kehancuran.

Orang dengan jabatan akan mengalami post power syndrome, tetapi orang dengan jiwa ketentaraan tidak mengenal kata “post”, tidak mengenal kata “bekas” atau mantan. Tentara boleh tidak bertugas lagi, boleh menjadi vetran, tetapi itu hanya urusan administrasi dan birokrasi formal, sedangkan kepribasian ketentaraanya tidak bisa dikelupas dari manusianya meskipun oleh kematian.

Dengan pemahaman seperti itu, maka andalan utama prajurit dalam bermasyarakat bukanlah jabatandan kekuasaan, bukanlah kegagahan dan kekuatan, melainkan kesetiaan dan sikap yang penuh perhatian kemanusiaan.

0 komentar: