Pages

Subscribe:

About

Senin, 23 Juli 2012

KASIH TULUS SANG ADIK


         Kisah ini bermula dari satu keluarga yang mempunyai dua orang anak yang pertama Perempuan berumur 10 tahun (sekitas kelas 5SD) dan yang kedua Laki-laki berumur 5 tahun/TK, Pada saat itu anak yang berumur 10 tahun masih di sekolah dan yang TK berada di rumah bersama ayahnya.

Singkat cerita ya.....
Bel sekolah pun berbunyi sebagai tanda bahwa aktifitas sekolah dihentikan dan seluruh anak sekolah mulai berpencar untuk pulang, ada yang pulang sendiri kerumah dan ada juga yang masih tinggal di sekolah untuk menunggu jemputan, saat itu aku hendak membeli sesuatu untuk dimakan karena aku akan menunggu ayahku, tanpa pikir panjang dan melihat kanan-kiri aku langsung menyebrang jalan... dan “haaaaaaaaaaa.....” aku berteriak kencang ketika melihat ada motor yang melaju kencang kearahku.... ya tuhan aku tidak bisa apa-apa lagi yang ada dipikiran ku cuman apakah aku akan mati dan bagai mana adiku dan kedua orang tuaku setelah mendengar aku kecelakaan....

Ya Tuhan apa yang telah dilakukan oleh pengendara motor tersebut... mungkin itu terbesit di pikiran warga yang melihat kejadian tersebut... pengendara motor langsung diamankan oleh warga dan aku langsung dilarikan ke rumah sakit karena keadaan ku keritis dan tampaknya aku mengalami pendarahan...
Sesaat di Rumah sakit dokterpun menyuruh warga yang membawa aku tadi untuk segera menghubungi keluargaku, dikarnakan stok darah yang sesuai dengan darah darahku telah habis....

Ayah hanya bisa tertunduk lemas saat mendengar kabar lewat telepon bahwa aku mengalami kecelakaan dan kini dalam kondisi kritis .. Dunia serasa sunyi baginya selain suara adikku yang tak henti-hentinya bertanya kepada ayah tentang apa yang tengah terjadi. 

Tanpa menjawab pertanyaan adiku, Ayah pun bergegas membawa serta adiku menuju rumah sakit tempat aku dirawat. "Dok, bagaimana dengan kondisi anak saya dok?", Tanya Ayah setibanya di depan kamarku dirawat.Namun jawaban yang diterima sangat tidak meng- enakkan hati .. 

"Anak Anda mengalami pendarahan yang hebat di kepala dan membutuhkan donor darah dengan golongan yang sama.Namun dengan berat hati, saya menyampaikan bahwa stok untuk golongan darah anak Anda tidak tersedia saat ini tuan ..", jawab sang dokter. "Apakah tuan memiliki golongan darah yang sama dengan anakmu? ", dokter balik bertanya kepada ayah. 

Mendengar pertanyaan tersebut, ayah hanya bisa menjawab "Golongan darah saya berbeda dengan anak pertamaku, karna golongan darah ayah ikut golongan darah almarhum nenekku yang sudah berpulang 2tahun yang lalu", "Tapi, entah bagaimana dengan golongan darah anakku yang kedua ..", Lanjut ayah kembali. 

"Baiklah, bagaimana kalau kita coba cek dahulu golongan darah anak bapak", ujar dokter sembari menoleh ke arah adiku yang dari tadi belum benar-benar mengetahui apa yang kini tengah terjadi pada kakaknya tersebut.Mendengar itu, Adiku yang hanya tahu bahwa kakaknya sedang dalam kesulitan, segera meng-iyakan ajuan sang dokter. 

"Apa yang terjadi pada kakak saya dok?", Tanya adiku ke dokter seraya mereka memasuki ruang tempat aku yang sedang terkulai lemas. 
"Kakakmu kini sedang dalam kesulitan nak .., dan mungkin hanya kamu yang bisa menolongnya saat ini.tapi tenanglah, jika ada golongan darah yang cocok, kakakmu pasti aman koq, dia hanya kekurangan darah saja", jawab sang dokternya singkat sementara ayahku mengikuti mereka dari belakang dengan penuh harap. 

Diranjang yang bersebelahan denganku, Adiku berbaring untuk menunggu dokter memeriksa golongan darahnya .. tak henti-hentinya Adiku menatap wajahku yang hanya bisa membalas tatapannya dengan sayu karna tubuhku sudah lemas karna kekurangan darah .. kulihat Ingin  menangis melihat kondisiku, namun ia teringat pesan ayahnya bahwa jadi laki-laki harus tegar. 

"adek, ditahan sebentar yah .. ini tidak sakit koq .. hanya seperti digigit semut saja", Sang dokter berusaha menenangkan adiku sembari ia mulai mengambil sampel darah dengan jarum suntik ditangannya. 

Melihat dokter sudah mulai mengambil darahnya menggunakan jarum suntik, Adiku pun berkata pada sang dokter ... 

"Dokter, saya mohon kepada Anda dengan sangat saat nanti kakak saya sudah bisa tertolong dengan darah saya, sampaikanlah padanya pesan terakhir dari saya .. bahwa saya menyayanginya". Lalu Adiku memejamkan matanya perlahan-lahan .. bersiap-siap menanti darahnya harus dipindahkan semua ke kakak-nya (aku) ..... 

Mendengar keluguan dan salah sangka Adiku itu, dokter hanya bisa tertegun dan mengagumi betapa tulusnya kasih sayang Adiku kepada kakaknya, Meski tidak mengerti apa sebenarnya itu donor darah, namun dia rela bertukar nyawa demi kakaknya bisa tertolong .. 
Tetes air mata pun membasahi wajah Ayahku yang mendengar hal itu dari belakang .. 

Dengan ketulusan hati inilah sang kakak pun selamat dari masa-masa keritisnya, keluguan dari sang adik pun menghanyutkan perasaan orang-orang yang ada di ruangan saat itu, disinilah bisa terlihat apa yang namanya kasih sayang dan pengorbanan, mana yang namanya kepentingan pribadi dan kapan saatnya memikirkan orang lain... Semoga para pembaca bisa memetik sedikit hikmah dari segelintir pesan-pesan dari cerita ini...
Atas nama Tuhan saya mengucapkan terimakasih bagi para pembaca...