Kisah ini bermula dari satu keluarga yang mempunyai dua orang anak yang
pertama Perempuan berumur 10 tahun (sekitas kelas 5SD) dan yang kedua Laki-laki
berumur 5 tahun/TK, Pada saat itu anak yang berumur 10 tahun masih di sekolah
dan yang TK berada di rumah bersama ayahnya.
Singkat cerita ya.....
Bel sekolah pun berbunyi sebagai tanda bahwa aktifitas sekolah dihentikan
dan seluruh anak sekolah mulai berpencar untuk pulang, ada yang pulang sendiri
kerumah dan ada juga yang masih tinggal di sekolah untuk menunggu jemputan,
saat itu aku hendak membeli sesuatu untuk dimakan karena aku akan menunggu
ayahku, tanpa pikir panjang dan melihat kanan-kiri aku langsung menyebrang
jalan... dan “haaaaaaaaaaa.....” aku berteriak kencang ketika melihat ada motor
yang melaju kencang kearahku.... ya tuhan aku tidak bisa apa-apa lagi yang ada
dipikiran ku cuman apakah aku akan mati dan bagai mana adiku dan kedua orang
tuaku setelah mendengar aku kecelakaan....
Ya Tuhan apa yang telah dilakukan oleh pengendara motor tersebut... mungkin
itu terbesit di pikiran warga yang melihat kejadian tersebut... pengendara
motor langsung diamankan oleh warga dan aku langsung dilarikan ke rumah sakit
karena keadaan ku keritis dan tampaknya aku mengalami pendarahan...
Sesaat di Rumah sakit dokterpun menyuruh warga yang membawa aku tadi
untuk segera menghubungi keluargaku, dikarnakan stok darah yang sesuai dengan
darah darahku telah habis....
Ayah hanya bisa tertunduk lemas
saat mendengar kabar lewat telepon bahwa aku mengalami kecelakaan dan kini
dalam kondisi kritis .. Dunia
serasa sunyi baginya selain suara adikku yang tak henti-hentinya bertanya
kepada ayah tentang apa yang tengah terjadi.
Tanpa menjawab pertanyaan adiku, Ayah
pun bergegas membawa serta adiku menuju rumah sakit tempat aku dirawat.
"Dok, bagaimana dengan kondisi anak saya dok?", Tanya Ayah setibanya
di depan kamarku dirawat.Namun jawaban yang diterima sangat tidak meng- enakkan
hati ..
"Anak Anda mengalami
pendarahan yang hebat di kepala dan membutuhkan donor darah dengan golongan
yang sama.Namun dengan berat hati, saya menyampaikan bahwa stok untuk golongan
darah anak Anda tidak tersedia saat ini tuan ..", jawab sang dokter.
"Apakah tuan memiliki golongan darah yang sama dengan anakmu? ", dokter
balik bertanya kepada ayah.
Mendengar pertanyaan tersebut, ayah
hanya bisa menjawab "Golongan darah saya berbeda dengan anak pertamaku,
karna golongan darah ayah ikut golongan darah almarhum nenekku yang sudah
berpulang 2tahun yang lalu", "Tapi, entah bagaimana dengan golongan darah
anakku yang kedua ..", Lanjut ayah kembali.
"Baiklah, bagaimana kalau
kita coba cek dahulu golongan darah anak bapak", ujar dokter sembari
menoleh ke arah adiku yang dari tadi belum benar-benar mengetahui apa yang kini
tengah terjadi pada kakaknya tersebut.Mendengar itu, Adiku yang hanya tahu
bahwa kakaknya sedang dalam kesulitan, segera meng-iyakan ajuan sang
dokter.
"Apa yang terjadi pada kakak
saya dok?", Tanya adiku ke dokter seraya mereka memasuki ruang tempat aku
yang sedang terkulai lemas.
"Kakakmu kini sedang dalam
kesulitan nak .., dan mungkin hanya kamu yang bisa menolongnya saat ini.tapi
tenanglah, jika ada golongan darah yang cocok, kakakmu pasti aman koq, dia
hanya kekurangan darah saja", jawab sang dokternya singkat sementara ayahku
mengikuti mereka dari belakang dengan penuh harap.
Diranjang yang bersebelahan
denganku, Adiku berbaring untuk menunggu dokter memeriksa golongan darahnya .. tak henti-hentinya Adiku menatap wajahku
yang hanya bisa membalas tatapannya dengan sayu karna tubuhku sudah lemas karna
kekurangan darah .. kulihat Ingin
menangis melihat kondisiku, namun ia
teringat pesan ayahnya bahwa jadi laki-laki harus tegar.
"adek, ditahan sebentar yah
.. ini tidak sakit koq .. hanya seperti digigit semut saja", Sang dokter
berusaha menenangkan adiku sembari ia mulai mengambil sampel darah dengan jarum
suntik ditangannya.
Melihat dokter sudah mulai
mengambil darahnya menggunakan jarum suntik, Adiku pun berkata pada sang dokter
...
"Dokter, saya mohon kepada
Anda dengan sangat saat nanti kakak saya sudah bisa tertolong dengan darah
saya, sampaikanlah padanya pesan terakhir dari saya .. bahwa saya
menyayanginya". Lalu Adiku memejamkan matanya perlahan-lahan .. bersiap-siap menanti darahnya harus
dipindahkan semua ke kakak-nya (aku) .....
Mendengar keluguan dan salah
sangka Adiku itu, dokter hanya bisa tertegun dan mengagumi betapa tulusnya
kasih sayang Adiku kepada kakaknya, Meski tidak mengerti apa sebenarnya itu
donor darah, namun dia rela bertukar nyawa demi kakaknya bisa tertolong
..
Tetes air mata pun membasahi
wajah Ayahku yang mendengar hal itu dari belakang ..
Dengan ketulusan hati inilah sang
kakak pun selamat dari masa-masa keritisnya, keluguan dari sang adik pun
menghanyutkan perasaan orang-orang yang ada di ruangan saat itu, disinilah bisa
terlihat apa yang namanya kasih sayang dan pengorbanan, mana yang namanya
kepentingan pribadi dan kapan saatnya memikirkan orang lain... Semoga para
pembaca bisa memetik sedikit hikmah dari segelintir pesan-pesan dari cerita
ini...
Atas nama Tuhan saya mengucapkan
terimakasih bagi para pembaca...