Salam Pintar & Sukses para pembaca
yang budiman, selamat membaca dan semoga ini bisa membantu rekan-rekan semua
untuk berfikir lebih jauh untuk apa sebenarnya kita hidup.
Perpisahaan, semua orang pasti
pernah mengalami yang namanya sebuah perpisahaan dan termasuk saya sendiri juga
pernah mengalami hal yang serupa baik perpisahaan sementara atau pun untuk
selamanya, dan bohong banget kalo tidak ada duka dalam setiap perpisahaan.
Part 1. November 2011 orang yang
berharga buat saya wafat menjelang hari kelahiran saya, tanpa kabar dan berita
semua keluarga bilang kalau beliau ada di Rs.umum dan nyatanya beliau sudah
dimakamkan sebelum saya sampai kerumah, belum sempat melihat wajahnya untuk
yang terahir kalinya. Waktu itu saya sempat marah karena kakek saya selalu
bilang setiap kali saya mau berangkat ke Palembang usai libur semester, beliau
selalu bilang kesaya “ Kakek belum mau
pulang menghadapnya sebelum kamu wisudah bahkan sampai kamu sukses” tapi perjanjian
beliau dengan tuhan sudah tiba kalau ditahun tersebut beliau harus pulang.
Part 2 . Sudah hampir setahun ini
ayah saya lupa siapa dan anak siapa saya, ini jau lebih sakit lagi setelah ayah
saya terlalu banyak menkonsumsi obat-obatan dan berakibat pada ingatanya yang
terganggu, yang setiap saya pulang ada sambutan, canda-tawa tapi sekarang
semuanya hilang dengan sendrinya, demi memikirkan kesehatan beliau saya rela
wisudah tanpa dihadiri beliau meski harus bertengar dulu sama ibu sendiri, satu
minggu sudah saya usai wisudah ibu saya tidak ada kabar dan tidak mengucapkan
selamat untuk saya, saya sadar apa yang sudah saya lakukan dan saya harus
terima semuanya yang terpenting kesehatan ayah yang diutamakan dan terserah
keluarga mau berangapan negativ dengan saya.
Masih banyak lagi yang jauh lebih
parah yang saya alami dalam kehidupan saya, hidup itu sangat berarti bagi saya
dan sekarang kita sudah dewasa beranilah dalam melangkah dan mengambil
keputusan meskipun harus menghadapi resiko. Semakin banyak orang yang membenci
kita itu semakin memudahkan kita untuk mencapai apa yang menjadi tujuan hidup
kita.
Jangan pernah memikirkan orang lain
jika kalian ingin membahagiakan mereka, Saya tidak pernah menghitung umur orang
tua saya tapi saya selalu menghitung umur saya sendiri, karena saya lupa
perjanjian saya sebelum lahir kedunia ini akan sampai umur berapa, saya selalu
berkata dalam hati JIKA umur saya tinggal dua bulan lagi, berarti bulan depan
saya harus sukses dan membahagiakan orang-orang yang saya cintai, dan apapun
akan saya lakukan untuk mencapai semua itu meski hanya penderitaan yang saya dapatkan, saya selalu janjikan
untuk orang-orang yang saya cintai dan janji saya adalah “ semua kebahagiaan
saya akan saya berikan semuanya kemereka tanpa tersisa satupun” banyak
rekan-rekan bertanya kenapa demikian...? jawabanya hanya jika mereka yang saya
citai sudah bahagia itulah kebahagiaan terbesar saya meskipun saya harus
menderita.
Dan sekarang coba fikirkan perjanjian
anda dengan tuhan kalian, bangkit detik ini juga usahakan bahagiakan semua
orang yang inggin anda bahagiakan sebelum perjanjian itu tiba. Jangan pernah
menghitung umur orang lain tapi hitunglah umur anda masing-masing.
Sekian dari saya semoga bisa menambah semangat
rekan-rekan untuk melakukan banyak hal khususnya bagi rekan-rekan yang inggin
membahagiakan orang banyak, Trimaksih salam pintar & sukses J
Noptalius Andika
Putra A.Md
0 komentar:
Posting Komentar