Pages

Subscribe:

About

Rabu, 05 Juni 2013

MAKNA DALAM PERPISAHAAN & PERJANJIAN SEBELUM KELAHIRAN


          Salam Pintar & Sukses para pembaca yang budiman, selamat membaca dan semoga ini bisa membantu rekan-rekan semua untuk berfikir lebih jauh untuk apa sebenarnya kita hidup.
          Perpisahaan, semua orang pasti pernah mengalami yang namanya sebuah perpisahaan dan termasuk saya sendiri juga pernah mengalami hal yang serupa baik perpisahaan sementara atau pun untuk selamanya, dan bohong banget kalo tidak ada duka dalam setiap perpisahaan.
          Part 1. November 2011 orang yang berharga buat saya wafat menjelang hari kelahiran saya, tanpa kabar dan berita semua keluarga bilang kalau beliau ada di Rs.umum dan nyatanya beliau sudah dimakamkan sebelum saya sampai kerumah, belum sempat melihat wajahnya untuk yang terahir kalinya. Waktu itu saya sempat marah karena kakek saya selalu bilang setiap kali saya mau berangkat ke Palembang usai libur semester, beliau selalu bilang kesaya “ Kakek belum mau pulang menghadapnya sebelum kamu wisudah bahkan sampai kamu sukses” tapi perjanjian beliau dengan tuhan sudah tiba kalau ditahun tersebut beliau harus pulang.
          Part 2 . Sudah hampir setahun ini ayah saya lupa siapa dan anak siapa saya, ini jau lebih sakit lagi setelah ayah saya terlalu banyak menkonsumsi obat-obatan dan berakibat pada ingatanya yang terganggu, yang setiap saya pulang ada sambutan, canda-tawa tapi sekarang semuanya hilang dengan sendrinya, demi memikirkan kesehatan beliau saya rela wisudah tanpa dihadiri beliau meski harus bertengar dulu sama ibu sendiri, satu minggu sudah saya usai wisudah ibu saya tidak ada kabar dan tidak mengucapkan selamat untuk saya, saya sadar apa yang sudah saya lakukan dan saya harus terima semuanya yang terpenting kesehatan ayah yang diutamakan dan terserah keluarga mau berangapan negativ dengan saya.
          Masih banyak lagi yang jauh lebih parah yang saya alami dalam kehidupan saya, hidup itu sangat berarti bagi saya dan sekarang kita sudah dewasa beranilah dalam melangkah dan mengambil keputusan meskipun harus menghadapi resiko. Semakin banyak orang yang membenci kita itu semakin memudahkan kita untuk mencapai apa yang menjadi tujuan hidup kita.
          Jangan pernah memikirkan orang lain jika kalian ingin membahagiakan mereka, Saya tidak pernah menghitung umur orang tua saya tapi saya selalu menghitung umur saya sendiri, karena saya lupa perjanjian saya sebelum lahir kedunia ini akan sampai umur berapa, saya selalu berkata dalam hati JIKA umur saya tinggal dua bulan lagi, berarti bulan depan saya harus sukses dan membahagiakan orang-orang yang saya cintai, dan apapun akan saya lakukan untuk mencapai semua itu meski hanya penderitaan  yang saya dapatkan, saya selalu janjikan untuk orang-orang yang saya cintai dan janji saya adalah “ semua kebahagiaan saya akan saya berikan semuanya kemereka tanpa tersisa satupun” banyak rekan-rekan bertanya kenapa demikian...? jawabanya hanya jika mereka yang saya citai sudah bahagia itulah kebahagiaan terbesar saya meskipun saya harus menderita.

          Dan sekarang coba fikirkan perjanjian anda dengan tuhan kalian, bangkit detik ini juga usahakan bahagiakan semua orang yang inggin anda bahagiakan sebelum perjanjian itu tiba. Jangan pernah menghitung umur orang lain tapi hitunglah umur anda masing-masing.

Sekian dari saya semoga bisa menambah semangat rekan-rekan untuk melakukan banyak hal khususnya bagi rekan-rekan yang inggin membahagiakan orang banyak, Trimaksih salam pintar & sukses J
Noptalius Andika Putra A.Md
         

0 komentar: