Pages

Subscribe:

About

Selasa, 13 Maret 2012

Semboyan Berbanding Terbalik Dengan Semboyan itu Sendiri


 
         Indonesia merupakan salh satu Negara yang paling sering melakukan korupsi, dan ada kemungkinan hal ini akan berlangsung secara terus-menerus atau mendarah daging di masyarakatnya. Setiap Periode kepemimpinan di Negara ini semboyan mereka berbeda-beda dan untuk periode yang rusak sekarang ini Masyarakat Indonesia pasti tau dengan semboyan “Katakan Tidak Pada Korupsi dan Lanjutkan” . kenapa saya bilang periode ini merupakan periode yang rusak alasanya pasti semua orang sudah tau dan mungkin sudah di ujung lidah untuk mengucapkanya, hanya saja ada ketakutan dan keragu-raguan untuk melakukanya.

                Kronologinya gini… Negara kita memang Negara hukum akan tetapi hukum tersebut akan adil hanya untuk rakyat kecil yang tidak memiliki pangkat, coba kita lihat para wakil-wakil kita sekarang betapa santai dan enaknya mereka, yang kita tau mereka disana mengurus rakyat tetapi tidak dengan kenyataanya, kenapa….! Karna betapa banyaknya uang-uang rakyat yang tidak diletakan pada tempatnya, untuk toilet mereka saja menghabiskan uang dalam bentuk Miliaran dan kabar baru mencuat kalo untuk Kalender jugan menghabiskan miliaran rupiah lagi, apakah ini layak disebut menjalankan tugas rakyat, cooba kita lihat disaat uang untuk toilet dan kalender menghabiskan miliaran rupiah anak-anak sekolah harapan bangsa rela kekurangan bahan belajar demi menuntut ilmu bahkan ada yang mati-matian berjalan di jembatan gantung yang rusak tanpa memikirkan nyawa mereka itu semua mereka lakukan untuk masadepan mereka dan masa depan bangsanya, belum lagi tempat-tempat yang kekurangan air bersih, daerah-daerah rawan banjir, Alangkah baiknya jika uang itu diletakan di tempat yang layak bukan uang rakyat membanjiri wakil rakyat.

                Sekarang kita boleh tanyakan apa sebenarnya arti dari semboyan “katakana tidak pada korupsi dan lanjutkan” sebenarnya…..!
Apa mungkin katakana tidak pada korupsi itu hanya berlaku untuk kelompok-kelompok lain saja dan tidak untuk kelompok mereka. Coba kita lihat dari kasus-kasus korupsi belakangan ini bukankah yang korup itu dari kelompok-kelompok yang besar dan jaya pada periode ini. Nah saya simpulkan kata Lanjutkan itu sebenarnya diterapkan untuk kelompok ini saja karna mungkin akan susah terjerat hukum selama semboyan itu masih berlaku dan berdiri sebagai atasan mereka. Negara hukum kita hanya bias mengurusi hukum-hukum yang mudah dilihat dan mudah di kasih ganjaran saja, kenapa cumin gara-gara hal sepele yang tidak terlalu merugikan dan berdampak besar pada Negara hukum kita sangat cepat tangap dan sangat cepat member ganjaran kepada pelakunya. Bagai mana hukum kita melihat para korutor kita yang berkeliaran seenaknya apakah mereka mendapat Pelumas berupa Apel Malang ….?
Sehinga sekop,gayung atau apalah tidak bias menciduk mereka.
Ke mana Century, Gayus, Wisma Atelit bahkan yang menjadi pertanyaan besar saya adalah Siapa Wakil Presiden kita, karna terahir saya lihat di TV dia ada pada saat munculya kasus Century dan pertandingan Sepak Bola ahir-ahir ini.
Kita tidak tau dia ada di mana apa mungkin dia terlalu sibuk mengurusi Negara kita, atau sebaliknya kita pun  tidak tau dan tak usah tau selesaikan periode ini untuk perubahan Indonesia yang jauh lebih baik dari sekarang usahakan perioode ini cepat selesai karna Lebih Cepat Lebih Baik.

Pesan saya untuk Indonesia kedepanya pilihlah pemimpin yang benar-berar baik Katakan tidak untuk pembelian harga diri.

Cepatlah sadar para pemimpinku lihatlah kehancuran Negara ini jangan hanya memikirkan kesenangan diri sendiri, pikirkan lah nasip kami rakyat kalian karna kalian kami pilih untuk mengurus kami dan Negara kami.